Prinsip Komunikasi Data

Thursday, November 10 2016   

 

Prinsip komunikasi data 
 
        Berkomunikasi merupakan proses untuk menyampaikan pikirian , ide , dan maksud seseorang kepada orang lain . Cara yang di gunakan biasanya melalui lisan dan tulisan . Berbagai media komunikasi pun dipakai , seperti radio , televisi , dan koran.

 Untuk berkomunikasi menggunakan media elekronik . anda harus memiliki komponen komponen primer komunikasi . komponen komponen tersebut , yakni transmitter (pemancar) saluran komunikasi atau medium , dan receiver (penerima)
Bilangan biner adalah sistem penomoran denan basis dua . pemprograman komputer bilangan biner merupakan deskripsi dari operasi di ambil dari dua argumen , yaitu ya dan tidak.

Media Transmisi Data
Koneksi antarkomputer dapat di bagi menjadi dua kelompok , yaitu koneksi dengan menggunakan kabel dan tanpa kabel (nirkabel atau wireless
Media kabel.
Kabel yang di gunakan biasanya berupa twisted paor dan koaksial . kecepatan transmisi data kedua jenis kabel ini adalah 10-100 megabyte per detik.

1) Kabel twisted pair
Bentuk kabel twisted pair mirip dengan kabel telepon . saat ini ada dua macam kabel twisted pair , yaitu shielded twisted pair (STP) dan Unshielded Twisted Pair (UTP) . beberapa karakteristik utama dari kabel twisted pair adalah sebagai berikut
a) merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain
b) kecepatan transmisi data 10 sampai dengan 100 Mbps
c) menggunkan konektor RJ-11 atau RJ-45
d) membutuhkan hub atau switch untuk membangun jaringan LAN
e) mudah dalam pemeliharaan
Pada saat ini , terdapat empat bidang aplikasi LAN nirkabel , yaitu sebagai berikut.
1) Perluasan LAN
2) Interkoneksi antar gedung
3) akses pengembara
4) jaringan ad hoc

Media Komunikasi
 Media Komunikasi berasal dari dua kata yakni media dan komunikasi, yang masing-masing mempunyai arti tertentu. Media adalah peralatan atau kegiatan yang menciptakan suatu kondisi sehingga memungkinkan seseorang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Wujud media bisa tertulis maupun lisan, manual, elektrik atau elektronik, dan sebagainya. Media komunikasi sangat mempengaruhi efektivitas suatu komunikasi.
         Media komunikasi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mempermudah penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain, untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut jenisnya, media komunikasi dapat dikelompokan dalam tiga macam, yaitu :
1.) Media Komunikasi berupa Audio ( Media Komunikasi Audio ), yaitu suatu alat komunikasi yang dapat ditangkap melalui alat pendengaran. Contohnya : Radio, Telepon, Tape recorder, dan sebagainya.
2.) Media Komunikasi berupa Visual ( Media Komunikasi Visual ), yaitu alat komunikasi yang ditangkap melalui alat penglihatan. Contohnya : Surat, transparansi, chart atau grafik, dan lain-lain.
3.) Media Komunikasi yang berupa Audio Visual ( Media Komunikasi Audio Visual ), yaitu alat komunikasi yang dapat dilihat dan dapat didengar. Contohnya : televisi, VCD, layar lebar, Internet, wawancara ( face to face ), kunjungan, dan sebagainya. 
  Media Komunikasi mempuyai fungsi, secara umum terbagi menjadi 4, yakni :
~ Alat untuk menyampaikan informasi.
~ Alat untuk menerjemahkan lambang komunikasi.
~ Alat untuk mempercepat dan mempersingkat penyampaian informasi.
~ Alat untuk menghibur ( to entertaint ) dan mendidik ( to educat ).
           
         Dari ketiga jenis media komunikasi diatas, bisa kita simpulkan. Di era komunikasi yang serba modern ini, setiap orang dituntut untuk dapat menggunakan berbagai jenis media komunikasi. Oleh karena itu, sejak dini kita perlu mempelajari dan menguasai berbagai media komunikasi.
Fungsi Protokol
Secara umum fungsi protokol adalah menghubungkan pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan akurat. Tidak semua protokol memiliki fungsi atau fitur yang sama, tetapi ada juga beberapa protokol yang memiliki fungsi sama meski berada pada tingkat berbeda. Beberapa protokol bergabung dengan protokol lainnya untuk membangun sistem komunikasi yang utuh.
Fungsi protokol secara garis besar adalah sebagai berikut :
• Encapsulation
• Pemisahan dan perakitan kembali
• Connection control (Kontrol koneksi)
• Pengiriman tersusun
• Pengiriman perintah
• Flow Control (alur kontrol)
• Error correction (Kontrol Kesalahan)
• Addressing (Pengalamatan)
• Multiplexing
• Layanan transmisi
Kesemua fungsi diatas dapat digabung dan dikelompokkan menjadi fungsi yang lebih besar. Ini karena beberapa protokol jaman sekarang telah mampu berkembang dan memiliki fungsi lebih kompleks dibanding versi sebelumnya. Fungsi protokol tersebut antara lain:
1. Fragmentasi dan Reassembly
Fragmentasi adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data. Proses ini terjadi di sisi pengirim informasi. Reassembly adalah proses menggabungkan lagi paket-paket tersebut menjadi satu paket lengkap. Proses ini terjadi di sisi penerima informasi.
Terjadinya fragmentasi ditanandai dengan urutan beberapa PDU dari beberapa batasan ukuran. Protokol dengan tingkat yang lebih rendah mungkin harus memisahkan  data ke dalam blok yang lebih kecil supaya dapat berkomunikasi. Jaringan komunikasi suara misalnya, mungkin hanya menerima blok sampai suatu ukuran tertentu. Misalnya ATM 53 atau Ethernet 1526 dengan komposisi music 8 channel.
Penggunaan fragmentasi dan reassemblymenyebabkan jalannya kontrol kesalahan yang lebih efisien karena apabila ada kesalahan pengiriman ulang akan lebih kecil. Selain itu pembagian jaringan lebih adil karena mencegah adanya channel yang memonopoli media transmisi.
Fragmentasi juga memiliki kekurangan, protokol harus membuat PDU-PDU sebesar mungkin sebab PDU berisi beberapa kontrol informasi yang tak mungkin dipisahkan, pembuatan blok yang lebih kecil juga menyebabkan ongkos pengiriman yang lebih besar. Blok juga memerlukan waktu untuk memprosesnya, makin banyak blok yang dikirim, waktu yang terbuang juga makin banyak. Berikut skema pembagian data dan PDU:
2. Encapsulation
Fungsi dari encapsulation adalah melengkapi informasi yang akan dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi, dan lain-lain. Selanjutnya paket data ini dinamakan Frame.
Data pada umumnya ditransfer dalam blok-blok dan dikendalikan oleh Protocol Data Unit( PDU). Masing-Masing PDU berisi data dan kontrol informasi, sedangkan beberapa PDU lainnya hanya mengendalikan. 
Ada tiga kategori kontrol dalam enkapsulasi data:
• Alamat, berisi pengirim dan/atau penerima 
• Kode pendekteksian Kesalahan, misalnya memeriksa urutan frame
• Kontrol protokol, Informasi tambahan untuk menerapkan fungsi-fungsi protokol 
Protokol dengan fungsi ini antara lain TFTP, HDLC, frame relay, ATM, AAL5, LLC, IEEE 802.3, dan IEEE 802.11.
3. Connection Control
Fungsi dari Connection Control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter ke receiver termasuk dalam pengiriman data dan mengakhiri hubungan. Pada pemindahan data tanpa sambungan (saat pertama kali sinyal koneksi baru akan dibangun), masing-masing PDU diperlakukan sendiri-sendiri, misalnya datagram.
Terjadi tiga phase saat koneksi terjadi: 
• Penetapan koneksi
• Perpindahan data
• Penghentian koneksi
Selama koneksi terjadi, connection control dapat menyela dan membetulkan koneksi pertahap untuk menangani kesalahan yang mungkin terjadi.
4. Flow Control
Flow Control berfungsi mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver. Dilakukan dengan  menerima kesatuan untuk membatasi jumlah atau tingkat data yang dikirim. Flow control harus memiliki fitur Stop-And-Wait, artinya masing-masing PDU harus diakui sebelum yang dikirim berikutnya. Misalnya saat hardware menunggu akses disk, maka pengiriman data harus dihentikan sementara hingga data yang sudah sampai ditulis di dalam disk. 
Flow control harus diterapkan di dalam beberapa protokol:
• kontrol lalu lintas jaringan
• penyedia gap atau spasi atau spacer.
• Flood network detection atau pendeteksian banjir data di jaringan
5. Error Control
Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses pengiriman maupun penerimaan. Fungsi error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
Alur pendeteksian kesalahan dan retransmission adalah sebagai berikut:
• Pengirim memasukkan/menyisipkan error-detecting kode di dalam PDU
• Penerima memeriksa kode pada PDU yang datang/yang berikutnya
• Jika diketahui ada kesalahan, paket langsung dibuang
• Jika pemancar tidak mendapatkan pengakuan dalam waktu yang layak, maka protokol penerima mengirimkan sinyal retransmit.
Error control dapat dilakukan di berbagai lapisan protokol di dalam jaringan.
6. Transmission Service
Fungsi transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data. Misalnya pengaturan batas koneksi, prioritas paket, mutu jaringan (dengan mengeset minimum-maksimum gateway timeout), membatasi akses paket, dan sebagainya. Fitur-fitur ini tergantung pada sistem dasar transmisi dan kesatuan tingkat yang lebih rendah

Belum ada Komentar untuk " Prinsip Komunikasi Data"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel